MIKOLOGI

  A.     Sifat-sifat umum mikologi
         Saprofit, karena hidup dari benda-benda atau bahan-bahan organik yang sudah mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bagan yang lebih sederhana.
  Parasit, karena menyerap bahan organik dari organisme yang masih hidup (inung). Fungsi dapat bersifat parasit obligat (parasit sebenarnya) dan parasit fakultatif (mula-mula bersifat parasit, kemudian membunuh inangnya).
 Simbion, karena dapatbersimbiosis dengan organisme lain.
  B.   Morfologi mikologi
Bentuk jamur secara garis besar ada 3 bentuk yaitu :
a.      Yeast
            Merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3  – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual)  membentuk tunas atau budding cell. Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans Secara makroskopik (pada media padat SGA) koloni jamur bentuk yeast tampak Smooth, warna krem, cembung bau seperti ragi. Identifikasi dengan uji biokimia
b.     Mold/Kapang
            Merupakan jamur multiselluler (mempunyai inti lebih dari satu) yang membentuk benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat. Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat  untuk menyerap makanan.
Secara makroskopik  (pada media SGA) jamur yang berbentuk Mold membentuk koloni yang berserabut / granuler  koloninya tampak kasar (Rought). Untuk identifikasi, hasil mikroskopik dan makroskopik merupakan dasar identifikasi. Contoh: Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton
c.      Dimorfik
            Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold. Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37 derajat C, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang. Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis
  CJenis infeksi yang disebabkan oleh mikologi
Infeksi yang ditimbulkan oleh fungi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : infeksi yang ditimbulkan karena fungi sebagai individu bersarang atau menyerang tubuh kita (mengakibatkan infeksi) atau produk yang dihasilkan oleh fungi yang masuk ke dalam tubuh kita (tanpa sengaja) yang bersifat toksik dan mematikan, sebagai contoh : produk aflatoxin. Beberapa antibiotika yang dihasilkan oleh fungi sebagai contoh penisilin dan sefalosporin sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia klinis. Produk ini bersifat efektif melawan bakteri gram positif maupun gram negatif yang bersifat sangat merugikan kita.
Mikosis Subkutan
Adalah Infeksi oleh jamur yang mengenai kulit, mengenai lapisan bawah kulit meliputi otot dan jaringan konektif (jaringan subkutis) dan tulang.
  1.    Sporotrichosis : Akibat infeksi Sporothrix schenckii, yang merupakan jamur degan habitat pada tumbuh-tumbuhan atau kayu. Invasi terjadi ke dalam kulit melalui trauma, kemudian menyebar melalui aliran getah bening.
Klinis : Terbentuk abses atau tukak pada lokasi yang terinfeksi, Getah bening menjadi tebal, Hampir tidak dijumpai rasa sakit, terkadang penyebaran infeksi terjadi juga pada persendian dan paru-paru. Akibat secara histologi adalah terjadinya peradangan menahun, dan nekrosis.
Pengobatan : Pada kasus infeksi dapat sembuh dengan sendirinya walaupun menahun, meskipun demikian dapat juga diberikan Kalium iodida secara oral selama beberapa minggu.
  2.    Kromoblastosis : infeksi kulit granulomatosa progresif lambat yang disebabkan oleh Fonsecaea pedrosoi, Fronsecaea compacta, Phialophora verrucosa, Cladosporium carrionii. Habitat jamur ini adalah di daerah tropik, terdapat di dalam tumbuhan atau tanah, di alam berada dalam keadaan saprofit.
Klinis : Terbentuknya nodul verrucous atau plaque pada jaringan subkutan. Jamur masuk melalui trauma ke dalam kulit biasanya pada tungkai atau kaki, terbentuk pertumbuhan mirip kutil tersebar di aliran getah bening
Pencegahan : Pemakaian sepatu pada saat beraktifitas di lingkungan terbuka (lapangan tanah, sawah, kebun dll.)
Pengobatan : Dilakukan pembedahan pada kasus lesi yang kecil, sedangkan untuk lesi yang lebih besar dilakukan kemoterapi dengan flusitosin atau itrakonazol.
  3.    Mycetoma (madura foot) : Infeksi pada jaringan subkutan yang disebabkan oleh jamur Eumycotic mycetoma dan atau kuman (mikroorganisme) mirip jamur yang disebut Actinomycotic mycetoma.
Klinis : ditandai dengan pembengkakan seperti tumor dan adanya sinus yang bernanah. Jamur masuk ke dalam jaringan subkutan melalui trauma, terbentuk abses yang dapat meluas sampai otot dan tulang. Jamur terlihat terlihat sebagai granula padat dalam nanah. Jika tidak diobati maka lesi-lesi akan menetap dan meluas ke dalam dan ke perifer sehingga berakibat pada derormitas.
Pencegahan : Pemakaian sepatu pada saat beraktifitas di lingkungan terbuka ( lapangan tanah, sawah, kebun dll.)
Pengobatan : dengan kombinasi streptomisin, trimetropin-sulfametoksazol, dan dapson pada fase dini sebelum terjadi demorfitas. Pembuatan drainase melaui pembedahan dapat membantu penyembuhan.
Mikosis Sistemik
Adalah infeksi jamur yang mengenai organ internal dan jaringan sebelah dalam. Seringkali tempat infeksi awal adalah paru-paru, kemudian menyebar melalui darah. Masing-masing jamur cenderung menyerang organ tertentu. Semua jamur bersifat dimorfik, artinya mempunyai daya adaptasi morfologik yang unik terhadap pertumbuhan dalam jaringan atau pertumbuhan pada suhu 37 o C. Mikosis subkutan akut kerapkali juga berdampak pada terjadinya mikosis sistemik melalui terjadinya infeksi skunder.
  4.    Blastomikosis : infeksi yang terjadi melalui saluran pernafasan, menyerang pada kulit, paru-paru, organ vicera tulang dan sistem syaraf yang diakibatkan oleh jamur Blastomycetes dermatitidis dan Blastomycetes brasieliensi
Klinis : Kasusnybucha.
Dari sini penulis dapat mengetahui adanya berbagai kasus yang terjadi seperti yang dialami sebagian besar masyarakat di Jakarta yang terkait dengan adanya jamur yang konon jamur yang berasal dari negeri gingseng korea itu diyakini berkhasiat mempengaruhi tubuh secara menyeluruh, dengan menstabilkan metabolisme tubuh dan menawarkan racun dengan asam glukuronat. Hal ini menyebabkan peningkatan kapasitas pertahanan endogenis tubuh terhadap pengaruh beracun dan tekanan lingkungan, sehingga metabolisme sel yang rusak diperkuat, dan berlanjut dengan pemulihan kesehatan tubuh.
Hal itu diperkuat dari beberapa penelitian yang telah dilakukan mengkonsumsi teh jamur Kombucha bisa mengobati sembelit, memperbaiki kondisi tubuh, bermanfaat melawan arteriosclerosis, memulihkan fungsi alat pencernaan, bermanfaat bagi penderita stres mental, menawarkan racun dan membunuh kanker.
Hal itu dihasilkan selama proses fermentasi dan oksidasi berlangsung (8-12 hari), sehingga terjadi berbagai reaksi pada larutan teh-manis secara asimilatif dan disimilatif. Jamur teh memakan gula, dan sebagai gantinya memproduksi zat-zat bermanfaat yang dalam minuman tersebut, seperti asam glukuronat, asam laktat, vitamin, asam amino, antibiotik, serta zat-zat lain. Maka dari itu, jamur kombucha ini bagaikan sebuah pabrik biokimia mini. Seperti apa bentuknya? Secara karakteristik, jamur tersebut terdiri dari gelatinoid serta membrane jamur yang liat dan berbentuk piringan bulat serta hidup dalam lingkungan nustrisi teh-manis yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis.
Piringan pertama akan tumbuh pada lapisan paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan piringan berlapis-lapis dibawahnya yang akan menebal. Bila dirawat secara benar, jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat Di Indonesia, untuk mendapatkan Kombucha terbilang mudah. Karena sudah banyak dijual dipasaran. Rata-rata harga yang ditawarkan untuk bibit jamur Kombucha 100 ribu-150 ribu rupiah. Dengan mencerna 1 liter air. Bibit jamur kombucha dapat dilarutkan ke dalam larutan teh dengan wadah toples. Tentu pemilihan wadah patut mempertimbangkan bahan yang khusus bahan pangan.
  D.   Macam-macam mikologi
*   Macam-macam hyphae
  1.    Raket hyphae yang berbentuk clubbing yang mengecil di bagian ujung yang sehingga bentuknya menyerupai raket tenis.
  2.    Spiral hyphae berbentuk spiral dan dapat ditemukan pada kultur trichophyton mentagrophytes.
  3.    Septa hyphae struktur dasar jamur berbentuk seperti tabung disebut hyphae. Jika hyphae di batasi sekat disebut hyphae bersepta.
  4.    Asepta hyphae
Stuktur dasar jamur yang terbentuk seperti tabung disebut hyphae. Jika hyphae tidak dibatasi sekat disebut asepta hyphae.
  5.    Mycelium
Kumpulan dari hyphae. Baik yang bersepta maupun yang tidak bersepta (asepta) disebut mycelium.
*   Macam-macam spora
  1.    Ectothrix
Apabila rambut yang terinfeksi dilihatt dibawah mikroskop dengan pewarnaan KOH dan tinta parker maka spora jamur terletak didalam rambut. Hal ini disebut Ectothrix.
  2.    Endothrix
Apabila rambut yang terinfeksi dilihatt dibawah mikroskop dengan pewarnaan KOH dan tinta parker maka spora jamur terletak didalam rambut. Hal ini disebut Endothrix.
  3.    Aseksul spora
  Chlamydospore
Adalah suatu spora khusus yang berdinding tebal dan dibentuk secara aseksul. Chlamydospore adalah sel yang membesar yang terdapat diantara atau diujung pseundohyphae.
  Sel yeast dan blastoconidia
sel yeast berkembang baik dengan membentuk anak dan akhirnya membesar kemudian terlepas dari sel yeast ibu.
Sel yeast ibu dengan anak yang masih melekat disebut blastoconidia.
  Macroconidia
Adalah spora yang besar terdiri dari beberapa sel yang dibatasi dengan septa. Macroconidia disebut juga dengan macroaleuriospore.
  Arthroconidia
Adalah spora yang dihasilkan dari fragmentasi hyphae. Didapatkan antara lain pada trichosporon beigelii.

4 komentar: